%-----------------------------------------------------------------------------% \chapter{\babSatu} %-----------------------------------------------------------------------------% %% \todo{tambahkan kata-kata pengantar bab 1 disini} %-----------------------------------------------------------------------------% \section{Latar Belakang} %-----------------------------------------------------------------------------% Kendali formasi adalah topik penelitian kendali multi-robot untuk memecahkan permasalahan koordinasi pergerakan. Kendali formasi bertujuan untuk mengendalikan sekelompok robot dalam mencapai formasi tertentu dan dapat mempertahankan formasi tersebut ketika bermanuver menuju arah yang diinginkan. Penjabaran oleh \kutip{Guanghua2013}, pengembangan kendali formasi dilakukan dari beberapa algoritma strategi. Seperti yang dikembangkan oleh \kutip{wang2014} menggunakan strategi leader-follower, menggunakan Fuzzy-Logic sebagai tingkah laku robot oleh \kutip{ELFERIK2016117} dan menggunakan struktur virtual dimana sekelompok robot memiliki titik referensi sebagai satu robot oleh \kutip{li2015}. Penjabaran oleh \kutip{OH2015424}, bahwa dari berbagai pengembangan kendali formasi dapat ambil garis besar menjadi tiga bagian, yaitu berdasarkan posisi, perpindahan, dan jarak. Ketiga bagian tersebut tertuju pada jawaban dari pertanyaan, "variabel apa yang digunakan sebagai sensor" dan "variabel apa yang aktif dikendalikan oleh sistem multi-robot untuk mencapai formasi yang diinginkan". Kendali formasi berdasarkan posisi adalah metode kendali formasi dimana robot diharuskan memiliki kemampuan untuk mengetahui kordinatnya sendiri berdasarkan koordinat global. Kerena itu kendali berdasarkan posisi membutuhkan sensor posisi seperti GPS. Kendali formasi berdasarkan perpindahan adalah kendali formasi dimana setiap robot tidak mengetahui koordinatnya berdasarkan koordinat global dikarenakan variabel yang digunakan sebagai sensor adalah kecepatan terhadap tetangganya. Metode berdasarkan posisi, robot membutuhkan kemampuan penyesuaian orientasi koordinat global sehingga setiap robot dibutuhkan sensor kompas untuk menyearahkannya. Formasi berdasarkan jarak adalah kendali formasi dimana variabel yang dikendalikan adalah variabel jarak antar robot yang terhubung sehingga koordinat yang digunakan tidak mengacu pada koordinat global. Penerapan formasi berdasarkan jarak menggunakan sensor yang lebih sedikit dibanding dengan posisi dan perpindahan. Namun pembahasan model yang lebih nyata untuk diterapakan kendali formasi berdasarkan jarak masih sedikit. Pengembangan formasi berdasarkan jarak telah dikembangkan menggunakan teori graph dengan model single dan double integrator sederhana oleh \kutip{Oh2014}, menggunakan informasi jarak untuk mengendalikan model sederhana double integrator oleh \kutip{Cai2014}, menggunakan konsensus antara robot untuk mencapai bentuk formasi dengan model single integrator sederhana oleh \kutip{deghat2016}, mengendalikan bentuk formasi menggunakan adaptive control untuk mengestimasi kecepatan tetangga dari model robot yang sederhana oleh \kutip{kang2014}, menggabungkan kendali formasi berdasarkan jarak dan perpindahan untuk mengendalikan model robot yang sederhana oleh \kutip{park2015}, dan menggunakan kendali Proportional-Integral (PI) untuk mengendalikan jarak setiap model robot yang sederhana oleh \kutip{Rozenheck2015}. Kendali PI pada penelitian oleh \kutip{Rozenheck2015} tidak dapat langsung diterapkan menggunakan sensor jarak karena kendali tersebut mengambil informasi jarak menggunakan selisih dari koordinat kartesian global setiap robot. Sedangkan dalam praktiknya robot hanya bisa mengukur jarak dan tidak mengetahui koordinat dari robot tetangganya. Sudah umum penelitian dibidang lokalisasi menggunakan sensor jara seperti yang dibahas oleh \kutip{guo2020} yang menggantikan sensor berbasis vision untuk mendapatkan koordinat dari beberapa robot, penelitian oleh \kutip{qiang2017} membutuhkan beberapa sensor jarak yang terpasang statis digunakan untuk mengetahui koordinat sekelompok robot dan mengendalikannya secara terpusat, dan pengembangan \kutip{qiang2018} dengan memasang dua sensor jarak di salah satu dari sekelompok robot, lalu mendistribusikan koordinat ke robot tetangganya. Lokalisasi menggunakan dua sensor jarak tersebut memanfaatkan rumus segitiga untuk mendapatkan koordinat robot tetangganya. Penelitian ini akan mengembangkan algoritma memanfaatkan rumus segitiga yang dikembangkan oleh \kutip{qiang2018} dan menggantikan salah satu robot yang memiliki dua sensor dengan algoritma tersebut sehingga tidak mengharuskan salah satu robot memiliki dua sensor. Penelitian oleh \kutip{Rozenheck2015} mengembangkan kendali formasi menggunakan model holonomic sederhana dimana robot bergerak ke suatu arah tidak bergantung dari kondisi awal arah robot dan juga model sederhana tidak mempertimbangkan parameter fisik pada modelnya. Percobaan akan menggunakan tiga model robot holonomic dengan harapan menjadi langkah awal untuk mengembangkan kendali formasi berdasarkan jarak menggunakan model robot yang lebih nyata. %-----------------------------------------------------------------------------% \section{Identifikasi dan Perumusan Masalah} %-----------------------------------------------------------------------------% Pembahasan dari latar belakang dapat ditentukan pontensi permasalahan sebagai identifikasi masalah, yaitu kendali formasi berdasarkan jarak tidak dapat langsung diterapkan menggunakan sensor jarak karena kendali formasi mengambil informasi jarak menggunakan selisih dari koordinat kartesian global setiap robot. Dalam penelitian ini akan digunakan batasan-batasan permasalahan sebagai berikut : \begin{enumerate} \item Kendali formasi berdsarkan jarak akan menggunakan tiga robot yang dijalankan secara simulasi. \item Sensor jarak bekerja secara ideal. \item Strategi yang akan dikembangkan hanya untuk mengetahui koordinat kondisi awal saja. \end{enumerate} Dapat ditentukan permasalaah untuk penelitian ini, yaitu "bagaimanakah strategi untuk mendapatkan koordinat kondisi awal kendali formasi apabila variabel yang dikendalikan adalah jarak antar robot?. %-----------------------------------------------------------------------------% \section{Tujuan dan Manfaat} %-----------------------------------------------------------------------------% Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi untuk mendapatkan koordinat kondisi awal kendali formasi apabila variabel yang dikendalikan adalah jarak antar robot. Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan referensi untuk permasalahan kendali multi-robot, kususnya pada permasalhaan kendali formasi, terhadap model yang lebih nyata. dan membuka peluang penelitian dibidang kendali mengenai kendali formasi pada kendali multi-robot dilingkungan Fakultas Teknik Elektro, Universitas Brawijaya.